I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman pare (Momordica charntia. L) merupakan tanaman
setahun yang bersifat merambat lalu tanaman pare ini merambat dengan
menggunakan lanjaran, rasanya pahit sehingga disukai olah masyarakat. Pare juga
termasuk komoditas tanaman holtikultura yang dikelompokkan kedalam
sayur-sayuran. Tanaman pare bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan berasal
dari luar negri yang beriklim panas (tropis). Para ahli tanaman memastikan asal
tanaman pare terdapat di Asia. Terutama di daerah India bagian barat, yakni
Assam dan Burma.
Tanaman pare banyak digemari
masyarakat dan mempunyai nilai ekonomis yang masih rendah. Adapun kandungan
gizi buah pare protein 0.90 g, lemak 0.04 g, karbohidrat 4,60 g, kalsium 32,00
mg, fosfat 32,00 mg, dan mengandung Vitamin A,B, dan C, dan bagian yang dapat
dimakan 77% (Rukmana, 1997).
Produksi sayur-sayuran terutama pare
masih tergolong sangat rendah dengan luas lahan yang kurang dari 1 ha dan
produksi kurang dari 1 ton/ha, dengan total produksi per tahun 10,5 ton dengan
luas hektar 13,4 ha. Pembudiyaan tanaman di Riau banyak mengalami kendala,
salah satu diantaranya adalah kesuburan tanah atau hara tanaman yang rendah,
apabila ini tidak di tanggulangi maka tanaman tidak akan berproduksi secara
maksimal, pemeliharaan dalam pembibitan, dan produksi pemasaran. Salah satu
cara yang dapat dilakukan untuk mengembalikan kesuburan adalah pemupukan.
Kendala lain yang dihadapi dalam
membudidayakan pare adalah tidak tercapainya produksi yang maksimal. Untuk mengatasi
permasalahan ini maka diperlukan zat perangsang tubuh, yang mana zat ini dapat
merangsang terbentuknya bunga betina yang lebih banyak. Zat pengatur tumbuh
pada tanaman ialah senyawa organik, dimana dalam jumlah sedikit dapat mendukung
proses fisikologis tanaman.
Urin sapi digunakan sebagai bahan
yang mendorong pertumbuhan tanaman. Selain mengandung zat pengatur tumbuh, urin
juga mengandung senyawa lain seperti nitrogen dalam bentuk amoniak. Amoniak
tersebut menyebabkan tingginya suhu urin sapi. Keadaan ini dapat di turunkan
dengan melakukan fermentasi dengan bantuan bakteri pengurai atau melakukan
pemeranan.
Pupuk NPK memegang peran penting
dalam berbagai proses metabolisme tanaman, keuntungan dari pupuk ini mempunyai
keseimbangan hara pada tanaman dengan perbandingan pemberian nitrogen, fosfor
dan kalium terhadap pertumbuhan tanaman, pupuk NPK tersedia dalam jumlah
banyak, pemberiannya dapat terukur dengan teapat karena pada umumnya takaran
haranya pas dan pupuk ini mudah diangkut karena jumlahnya yang relatif sedikit,
nitrogen, fosfor dan kalium terhadap pertumbuhan tanaman mudah diaplikasikan,
lebih efisien dalam pemakaian, meningkatkan kesuburan tanah dan kegiatan
biologi tanah dengan menambahkan bahan organik dalam jumlah yang memadai.
(Lingga dan Marsono, 2011). Penggunaan pupuk NPK juga dapat membantu
pertumbuhan tanaman pare dimana N akan membantu pertumbuhan vegetatif tanaman
sedangkan unsur P akan membantu dalam pembentukan buah (generatif) tanaman.
Keseimbangan pemupukan akan memberikan keseimbangan antara pertumbuhan
vegetatif dan generatif.
Nitrogen (N) bagi tanaman adalah
untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan
daun. Selain itu nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun
yang sangat berguna dalam proses fotosintesis, merupakan unsur utama pembentuk
protoplasma sel, asam amino dan klorofil. Unsur yang sangat penting bagi
pertumbuhan tanaman, meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman,
meningkatkan kualitas tanaman, karena N merupakan penyusun dari banyak senyawa
esensial bagi tanaman seperti asam amino. Semakin tinggi kadar nitrogen maka
semakin cepat pula sintesis karbohidrat yang terjadi.
Fosfor (P) berperan pada setiap
fsiologis tanaman, baik yang menyangkut pertumbuhan vegetatif maupun generatif.
Fosfor merupakan komponen utama asam nukleat yang berperan dalam pembentukan
akar. Fungsi utama unsur ini adalah mempercepat pertumbuhan akar semai,
mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi dewasa, mempercapat
pembungaan dan pemasakan buah atau biji, meningkatkan produksi biji. Kebutuhan
unsur P lebih sedikit bila dibandingkan dengan N dan K. Untuk menambah produksi
buah unsur P tidak bekerja sendiri tetapi akan berkombinasi dengan unsur yang
lain.
Kalium (K) merupakan unsur utama
yang keberadaannya sangat dibutuhkan tanaman. Unsur kalium berperan dalam
pembentukan protein dan karbohidrat, kalium juga memperkuat tubuh tanaman agar
daun, bunga dan buah tidak mudah gugur, meningkatkan resistensi terhadap hama
penyakit tanaman serta meningkatkan kualitas biji dan buah. Aktivitas penting
dalam proses fisiologis, seperti fotosintesis dan respirasi yang banyak
dipengaruhi unsur kalium merupakan komponen mengatur osmotik dalam sel. Untuk
lebih melengkapi unsur hara makro yang diperlukan oleh tanaman agar dapat
tumbuh lebih baik perlu ditambahkan pupuk, salah satunya adalah dilakukan
dengan pemberian pupuk tambahan NPK. Pupuk NPK mengandung unsur hara yang
dibutuhkan tanaman selama masa pertumbuhannya, NPK juga memeng peran penting
dari fase generatif sampai fase vegetatif seperti saat mulai berbunga dan
berbuah.
Dari permasalah di atas penulis
tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Urin Sapi dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Pare (Momordica
charantia. L)
B. Tujuan Penelitian
1. Untuk
mengetahui pengaruh pemberian urin sapi dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman pare
2.
Untuk mengetahui pengaruh pemberian urin sapi terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman pare
3.
Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman pare
C. Hipotesis
H0:
1.
Tidak ada pengaruh pemberian urin sapi dan pupuk NPK
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare.
2.
Tidak ada pengaruh pemberian uri sapi terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman pare.
3.
Tidak ada pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman pare.
HI:
1. Ada pengaruh
pemberian urin sapi dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
pare.
2. Ada pengaruh
pemberian uri sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare.
3. Ada pengaruh
pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare.
negara produsen utama pare dimana ya mbak
BalasHapus