Pikiran Adalah Cermin Kehidupan

Jumat, 17 Mei 2013

Tanaman Pare



I.     PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
            Tanaman pare (Momordica charntia. L) merupakan tanaman setahun yang bersifat merambat lalu tanaman pare ini merambat dengan menggunakan lanjaran, rasanya pahit sehingga disukai olah masyarakat. Pare juga termasuk komoditas tanaman holtikultura yang dikelompokkan kedalam sayur-sayuran. Tanaman pare bukanlah tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari luar negri yang beriklim panas (tropis). Para ahli tanaman memastikan asal tanaman pare terdapat di Asia. Terutama di daerah India bagian barat, yakni Assam dan Burma.
            Tanaman pare banyak digemari masyarakat dan mempunyai nilai ekonomis yang masih rendah. Adapun kandungan gizi buah pare protein 0.90 g, lemak 0.04 g, karbohidrat 4,60 g, kalsium 32,00 mg, fosfat 32,00 mg, dan mengandung Vitamin A,B, dan C, dan bagian yang dapat dimakan 77%  (Rukmana, 1997).
            Produksi sayur-sayuran terutama pare masih tergolong sangat rendah dengan luas lahan yang kurang dari 1 ha dan produksi kurang dari 1 ton/ha, dengan total produksi per tahun 10,5 ton dengan luas hektar 13,4 ha. Pembudiyaan tanaman di Riau banyak mengalami kendala, salah satu diantaranya adalah kesuburan tanah atau hara tanaman yang rendah, apabila ini tidak di tanggulangi maka tanaman tidak akan berproduksi secara maksimal, pemeliharaan dalam pembibitan, dan produksi pemasaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembalikan kesuburan adalah pemupukan. Kendala lain yang dihadapi  dalam membudidayakan pare adalah tidak tercapainya produksi yang maksimal. Untuk mengatasi permasalahan ini maka diperlukan zat perangsang tubuh, yang mana zat ini dapat merangsang terbentuknya bunga betina yang lebih banyak. Zat pengatur tumbuh pada tanaman ialah senyawa organik, dimana dalam jumlah sedikit dapat mendukung proses fisikologis tanaman.
            Urin sapi digunakan sebagai bahan yang mendorong pertumbuhan tanaman. Selain mengandung zat pengatur tumbuh, urin juga mengandung senyawa lain seperti nitrogen dalam bentuk amoniak. Amoniak tersebut menyebabkan tingginya suhu urin sapi. Keadaan ini dapat di turunkan dengan melakukan fermentasi dengan bantuan bakteri pengurai atau melakukan pemeranan.
Pupuk NPK memegang peran penting dalam berbagai proses metabolisme tanaman, keuntungan dari pupuk ini mempunyai keseimbangan hara pada tanaman dengan perbandingan pemberian nitrogen, fosfor dan kalium terhadap pertumbuhan tanaman, pupuk NPK tersedia dalam jumlah banyak, pemberiannya dapat terukur dengan teapat karena pada umumnya takaran haranya pas dan pupuk ini mudah diangkut karena jumlahnya yang relatif sedikit, nitrogen, fosfor dan kalium terhadap pertumbuhan tanaman mudah diaplikasikan, lebih efisien dalam pemakaian, meningkatkan kesuburan tanah dan kegiatan biologi tanah dengan menambahkan bahan organik dalam jumlah yang memadai. (Lingga dan Marsono, 2011). Penggunaan pupuk NPK juga dapat membantu pertumbuhan tanaman pare dimana N akan membantu pertumbuhan vegetatif tanaman sedangkan unsur P akan membantu dalam pembentukan buah (generatif) tanaman. Keseimbangan pemupukan akan memberikan keseimbangan antara pertumbuhan vegetatif dan generatif.
Nitrogen (N) bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis, merupakan unsur utama pembentuk protoplasma sel, asam amino dan klorofil. Unsur yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman, meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman, karena N merupakan penyusun dari banyak senyawa esensial bagi tanaman seperti asam amino. Semakin tinggi kadar nitrogen maka semakin cepat pula sintesis karbohidrat yang terjadi.
Fosfor (P) berperan pada setiap fsiologis tanaman, baik yang menyangkut pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Fosfor merupakan komponen utama asam nukleat yang berperan dalam pembentukan akar. Fungsi utama unsur ini adalah mempercepat pertumbuhan akar semai, mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi dewasa, mempercapat pembungaan dan pemasakan buah atau biji, meningkatkan produksi biji. Kebutuhan unsur P lebih sedikit bila dibandingkan dengan N dan K. Untuk menambah produksi buah unsur P tidak bekerja sendiri tetapi akan berkombinasi dengan unsur yang lain.
Kalium (K) merupakan unsur utama yang keberadaannya sangat dibutuhkan tanaman. Unsur kalium berperan dalam pembentukan protein dan karbohidrat, kalium juga memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur, meningkatkan resistensi terhadap hama penyakit tanaman serta meningkatkan kualitas biji dan buah. Aktivitas penting dalam proses fisiologis, seperti fotosintesis dan respirasi yang banyak dipengaruhi unsur kalium merupakan komponen mengatur osmotik dalam sel. Untuk lebih melengkapi unsur hara makro yang diperlukan oleh tanaman agar dapat tumbuh lebih baik perlu ditambahkan pupuk, salah satunya adalah dilakukan dengan pemberian pupuk tambahan NPK. Pupuk NPK mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman selama masa pertumbuhannya, NPK juga memeng peran penting dari fase generatif sampai fase vegetatif seperti saat mulai berbunga dan berbuah.
Dari permasalah di atas penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Urin Sapi  dan Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Pare (Momordica charantia. L)

B.       Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengetahui pengaruh pemberian urin sapi dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare
2.    Untuk mengetahui pengaruh pemberian urin sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare
3.    Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare

C.  Hipotesis
H0:
1.    Tidak ada pengaruh pemberian urin sapi dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare.
2.    Tidak ada pengaruh pemberian uri sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare.
3.    Tidak ada pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare.
HI:
1.    Ada pengaruh pemberian urin sapi dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare.
2.    Ada pengaruh pemberian uri sapi terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare.
3.    Ada pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman pare.

1 komentar: